Minggu, 08 Agustus 2010

HIDUPLAH SEPERTI PENSIL


Seorang nenek tengah asyik menulis pada selembar kertas, ketika si nenek itu sedang menggoreskan tulisan-tulisannya pada sebuah kertas, Sang cucu nenek tersebut yang bernama Chrisna menghampirinya, seraya melihat kegiatan yang tengah dilakukan neneknya tersebut. Bertanyalah Adi dengan kepolosannya yang masih anak-anak kepada sang nenek.
" Nek.. lagi ngapain nek??"tanya Chrisna,
"Nenek sedang menulis, Chrisna.." Jawab nenek begitu lembut
"Emangnya nenek sedang menulis apa??" tanya Chrisna kembali
" Nenek sedang menulis tentang kamu, sayang.." Jawab si nenek..
Chrisna pun tetap fokus memperhatikan apa yang tengah ditulis sang nenek.
"Chrisna...nenek ingin memberi tahu kepadamu tentang sesuatu, perhatikanlah pensil yang sedang nenek pakai ini, ya.."
Chrisna pun penasaran dengan pernyataan neneknya itu, ia pun lalu bertanya,
"Ada apa dengan pensil itu, Nek??" tanya Chrisna dengan polosnya,
Nenek pun tersenyum melanjutkan perkataannya,
"Nenek sangat ingin Kau tumbuh menjadi seperti pensil ini.."ucap sang nenek.
"Pensil??jadi nenek ingin aku jadi pensil?jawabnya penasaran sembari menggaruk-garuk kepala
" Bukan gitu sayang.."ucap nenek setengah tertawa kecil
"Jadi seperti ini.. Nenek ingin kamu menjadi seperti pensil ini.
Perhatikan baik-baik ya, Chrisna.. Pensil ini memiliki empat kualitas yang bisa kita ambil hikmahnya..
Nenek itu pun bercerita..

PERTAMA:
pensil ini dapat digunakan untuk menulis, nah pensil dapat menuliskan berbagai macam tulisan,, dengan begitu kita dapat mengingat apa-apa yang telah kita lakukan dengan melihat kembali tulisan hasil pensil ini, jadi..apabila engkau kelak menjadi orang yang memiliki prestasi yang membanggakan, engkau dapat teringat dengan begitu banyak proses yang telah kau lalui untuk menjadi sukses,

KEDUA:
Pensil dapat diraut..Pensil yang diraut pasti merasakan bagaimana sakitnya diraut, namun setelah diraut pensil itu pun menjadi tajam, Begitulah kualitas kedua dari pensil tersebut. Ibarat hidup, bila kita mengalami sebuah kepahitan dan kesusahan, sesungguhnya kesulitan yang kita alami itu akan meraut dan mengasah kita agar kita menjadi kuat dan tajam.

KETIGA:
pensil selalu memberi kesempatan kepada penghapus untuk menghapus tulisan yang salah, maka dalam hidup pula apabila kita melakukan kesalahan hendaknya kita dapat memperbaikinya untuk memperbaiki kesalahan kita,

KEEMPAT:
Pensil yang terpenting adalah isinya, pensil tanpa karbon/ arang tidak dapat menulis, begitu pula nenek ingin kamu memperhatikan bagaimana kualitas di dalam diri kamu tidak hanya sebatas fisik yang tampak oleh mata.Jadikanlah dirimu menjadi orang yang baik tidak hanya dario luar namun di dalam juga..

Berakhirlah cerita si nenek itu, chrisna pun mengangguk-angguk dengan puasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar